- Topik : TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DENGAN FOKUS STIMULASI PERSEPSI
- Tujuan Umum : Klien mampu mepersepsikan sebuah gambar
- Tujuan Khusus : klien dapat mengetahui perbedaan antara gambar satu dengan satunya & Klien dapat menceritakan perbedaan gambar satu dengan satunya
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi gangguan terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Halusinasi adalah gangguan gangguan persepsi sensori dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penyerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar.
Untuk mengatasi gangguan pada klien jiwa sering dilakukan terapi aktivitas kelompok dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan ketrampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas dilakukan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Adapu tujuan dari terapi aktivitas meliputi tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasikan dengan lingkungan, meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, meningkatkan rasa percaya diri. Sedangkan tujuan rehabilitaif melipui meningkatkan kemampuan ekspresi diri, empati, meningkatkan ketrampilan sosila dan pola penyelesaian masalah.
Fenomena yang sering terjadi menunjukkan bahwa pasien dengan halusinasi mengalami gangguan persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran dan pikiranyabg sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan, pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan.
Halusinasi adalah gangguan gangguan persepsi sensori dimana klien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penyerapan panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar.
Untuk mengatasi gangguan pada klien jiwa sering dilakukan terapi aktivitas kelompok dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan ketrampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas dilakukan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Adapu tujuan dari terapi aktivitas meliputi tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasikan dengan lingkungan, meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, meningkatkan rasa percaya diri. Sedangkan tujuan rehabilitaif melipui meningkatkan kemampuan ekspresi diri, empati, meningkatkan ketrampilan sosila dan pola penyelesaian masalah.
Fenomena yang sering terjadi menunjukkan bahwa pasien dengan halusinasi mengalami gangguan persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran dan pikiranyabg sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan, pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan.
Seleksi Peran
Berdasarkan pengamatan kajian status klien maka sasaran klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah halusinasi di Bangsal P1 (Wisma Puntadewa) RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Di bangsal P1 kriteria pasien yang kita pilih orang yang mempunyai masalah keperawatan halusinasi, berikut ini nama pasien yang bersangkutan antara lain:
--
-
Jadwal Kegiatan
Hari / Tanggal : -
Tempat : -
Waktu : -
Metode
Ceramah dan demonstrasi
Media dan alat
Kertas bergambar serupa tapi tak sama dan pulpen
Pengorganisasian
Leader : -
Leader merupakan pimpinan dalam suatu tim di mana jalannya kegiatan dipimpin oleh seorang leader. Adapun tugas-tugas leader dalam TAK ini meliputi:
Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok sebelum kegiatan dimulai
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya
Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
Menjelaskan permainan
Co leader : -
Merupakan seorang yang membantu leader saat jalannya TAK, apabila leader mengalami blocking ataupun hal lain yang bersangkutan terhadap leader. Adapun tugas co leader dalam TAK ini meliputi :
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien
Mengimgatkan leader jika kegiatan menyimpang.
Fasilitator : -
Merupakan seseorang yang dapat memberikan motivasi kepada peserta dalam kegiatan untuk kesuksesan jalannya kegiatan tersebut. Adapun tugas-tugas fasilitator dalam kegiatan TAK ini meliputi:
Memfasilitasi klien yang kurang aktif
Berperan sebagai role play balik klien selama kegiatan
Observer : -
Merupakan seseorang yang mengobservasi kepada peserta dalam kegiatan TAK.
Seting Tempat
Pada seting tempat untuk TAK ini berbentuk 4 kelompok di ruang P1, dengan penjelasan sebagai berikut:
Keterangan :
: Leader
: Co leader
: Observer
: Fasilitator
: Peserta
Program Antisipasi
Penanganan klien yang tidak aktif saat TAK
Memanggil klien
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
Bila klien meninggalkan TAK
Panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan TAK
Berikan penjelasan tentang tujuan TAK dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
Bila ada klien yang ingin ikut
Beri penjelasan bahwa TAK ini ditujukan pada klien yang dipilih, jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada TAK tersebut.
Langkah Kegiatan TAK
Persiapan
Memilih klien dengan indikasi, yaitu kerusakan interaksi sosial : menarik diri
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Evaluasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan masalah yang dirasakan
Menanyakan penerapan TAK yang lalu
Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik
2. Menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis
Lama kegiatan 60 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap Kerja
Terapis mengajak klien untuk memperhatikan dan berkonsentrasi saat terapis mengarahkan cara permainannya
Terapis menjelaskan bahwa akan dibagikan sebuah kertas dimana di atas kertas tersebut ada dua buah gambar yang sekilas sama tapi sebenarnya berbeda setelah itu klien di haruskan mencentang bagian gambar yang berbeda sebanyak-banyaknya
Terapis bertanya kepada klien tentang alasan klien mencentang gambar yang mereka centangi
Terapis memberikan pujian, setiap klien benar menceritakan alasan mengapa mencentang gambaryang beda tersebut serta mengajak klien lain bertepuk tangan..
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk lebih teliti untuk menghadapi semua hal yang akan dihadapi
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Evaluasi Proses
Evaluasi dilakukan pada proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja, aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK
Evaluasi hasil
Untuk TAK stimulasi sensori pada klien halusinasi, kemampuan klien yang diharapkan adalah klien mampu menstimulasi musik yang didengar
LAMPIRAN
Carilah sebanyak-banyakya perbedaan dari 2 gambar di
Bawah ini
ephan's production
Tidak ada komentar:
Posting Komentar